Sudahkan kalian renungkan?

Well, hari ini tanggal 14 Januari 2014. Trus apa yang spesial dari ini semua? 14 Januari ya layaknya hari biasa lain dengan 12 Rabiul Awal 1435 H. Nah tepat tahun gajah atau 571 M Nabi Muhammad SAW lahir di dunia kita. Dia sudah diperintahkan untuk menjadi nabi terakhir dan menyempurnakan agama Tauhid Allah. Beliau diutus untuk menumpas habis jaman jahiliyah. Oke, mungkin ulasan berikut bukan sok maksud menasihati pun aku mengetahui seluruh sejarah uswatun khasanah kita. Ulasan berikut adalah beberapa kesimpulan yang saya dapatkan dari kajian manis Rohis Nisa Smaga tempo lalu Jum'at, 8 Januari 2014.

Source : Sebuah Fanpage di facebok

Awalnya pembicara mengutarakan cerita islami Nabi Muhammad SAW dan para sahabat-sahabatnya. Cerita ini menujukkan bahwa banyak di antara sahabat Rasul yang mencintai Nabi Muhammad SAW sampai titik darah penghabisan. Suatu hadist bersabda bahwa "Kamu akan bersama di akhirat bersama orang yang kamu cinta di dunia.." Dengan dalih seperti itu, sahabat mencintai Rasullullah untuk mendapatkan akhirat yang mulia yaitu surga. Selain karena alasan yang demikian, Nabi Muhammad SAW memang pantas untuk dicintai. Sikapnya yang bersahaja. Kita ambil contoh real seorang pengemis buta beragama Yahudi yang  selalu mengolok-olok dan mencomooh Rasul sedangkan Ia selalu diberi makan sekaligus disuapkan dan dilumatkan makanannya oleh Nabi Muhammad SAW. Ketika Rasul meninggal rutinitas itu pun digantikan oleh Abu Bakar Ash-Shidiq sebagai khalafaur rasyidin. Ia bertanya pada Aisyah apa saja amalan Nabi Muhammad yang belum aku lakukan, yaitu memberi makan seorang pengemis buta.Akhirnya Abu Bakar pun hanya sekedar memberi makan pada sang pengemis, Ia tidak menyuapi. Sang pengemis itu pun mengatakan "Ini berbeda, tidak seperti biasanya. kau tidak menyuapiku dan makanan ini terasa kasar." Abu Bakar pun berkata bahwa ia orang yang berbeda dan Ia mengatakan orang yang biasanya menyuapi sang pengemis telah meninggal. "Siapa orang tersebut?" "Dia adalah orang yang sering kau olok-olok, Muhammad SAW." Sang pengemis pun meneteskan air mata dan seketika masuk islam. Subhanallah betapa memang Rasulullah ini berhati mulia. sudah sepantasnya kita menirunya dari cerita-ceritanya pada semasa beliau hidup. 63 tahun beliau hidup dan di setiap nafasnya itu pun Ia selalu tercurah kasih sayang dari Tuhan kita, Allah SWT. Maka tak heran kita harus mencintai Nabi terakhir kita agar kita mendapatkan syafaatnya di hari akhir nanti. Allah saja mencintainya kok.

Terus kalau ada peringatan maulid nabi kita harus ngapain, sahabat-sahabat saja tak pernah merayakannya? Terus gunanya kajian akbar setiap peringatan Maulid Nabi apa coba kalau kita masih gini-gini aja??

Ya, memang para sahabat tak pernah merayakannya. Maulid Nabi yang berarti hari kelahiran Nabi Muhammad SAW. Tetapi entah bagaimana ini menjadi suatu perayaan. Tetapi perlu diinget ini bukan hari raya islam ya. Hari raya islam (ied) hanya ada dua di islam :) . Atau mungkin karena ada perayaan sekaten di Jawa itu sebagai cikal bakalnya? Ah aku tidak tahu. Intinya Maulid Nabi ini hanya sebagai ajang intropeksi "Sudahkah kita mengenal dan mencintai uswatun khasanah kita?" Jangan-jangan kalian lebih ingat HARI KELAHIRAN IDOLA KALIAN daripada KELAHIRAN DARI NABI KALIAN SENDIRI? Naudzubillah min dzalik! Selain intropeksi sedemikian rupa, kita juga harus menumbuhkan cinta kasih kita kepada Rasulullah tanpa mengkesampingkan Allah lhoo ya :) . Dengan demikian kalian akan mengerti bagaimana islam sebenarnya. Lalu apa yang terakhir? Teruslah anda bershalawat atau menyampaikan salam pada Rasulullah di setiap do'amu. Allohumma sholli a'la muhammad wa a'la alihi syadina muhammad.

Begitu beberapa kesimpulan setelah aku dengarkan tausiah singkat selama satu jam dari penulis beken buku-buku islami. Aku lupa namanya yang jelas beliau temannya mbak Afifah Afra itu. Haha. FNY

Comments